Data Penderita Anemia di Indonesia dan di dunia Menurut WHO

Diposting oleh admin on Jumat, 21 Februari 2014

Sajian informasi dan artikel seputar data penderita anemia di indonesia dan didunia menurut who dan artikel lain yang terkait dengan tema data penderita anemia di indonesia dan didunia menurut who. Silahkan baca selengkapnya, print atau download informasi dan berita tentang data penderita anemia di indonesia dan didunia menurut who di situs ini.

Data penderita mengalami kekurangan zat besi diseluruh dunia yang sekitar 4,5 milyar orang, dan 1 dari 3 di antara mereka menderita anemia atau kekurangan darah parah. Sedangkan Data penderita di Indonesia sendiri 40% dari wanita subur mengalami anemia.

Anemia dapat terjadi pada siapa saja dan segala usia. Namun, perempuan lebih besar risiko kemungkinan terkena anemia dari pada laki-laki karena berbagai faktor. Anemia terjadi bahkan sejak usia anak-anak, dan ini tentu berpengaruh kepada fungsi kognitif, sehingga dalam jangka panjang mempengaruhi produktifitas nasional.

Penelitian menunjukkan 20% produktifitas nasional dipengaruhi karena anemia. Karena itu, edukasi sangat penting, di mana semakin tinggi pengetahuan tentang anemia, semakin besar peluang untuk mencegah dan menghindarkan diri dari gangguan kesehatan ini.

Penyebab anemia terjadi karena ketika kadar hemaglobin dalam darah kurang dari normal, maka dalam kondisi demikian, kadar oksigen dalam darah pun akan berkurang. Hal ini disebabkan karena oksigen kehilangan kendaraan untuk beredar ke seluruh tubuh, Selain itu mengganggu kerja organ vital dan memicu berbagai penyakit berbahaya, dan dalam jangka panjang anemia dapat merusak sistem kekebalan tubuh.

Misalnya, anemia menyebabkan jantung meningkatkan kinerjanya untuk meningkatkan jumlah darah yang beredar. Jika hal ini terjadi dalam waktu lama maka jantung akan mengalami perubahan bentuk, berupa pembesaran otot jantung yang dapat memicu terjadinya gagal jantung.

Bahaya anemia lain yaitu bisa menjadi indikasi awal kanker. Anemia yang paling sering terjadi adalah anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi. Zat besi merupakan mikroelemen yang esensial bagi tubuh, terutama untuk pembentukan hemoglobin.

Contoh gejala anemia adalah kulit dan mata pucat, rambut rontok, mulut dan kerongkongan kering, tubuh lemah, mudah lelah, mudah sakit, napas pendek, jantung berdebar, serta sulit konsentrasi. Gejala anemia baru dirasakan pada stadium lanjut, meskipun kekurangan zat besi sudah terjadi sejak stadium awal.

Penelitian menyebutkan, 50-63% perempuan hamil di Indonesia mengalami anemia, lalu 48% pada anak usia 2 tahun, 35% pada anak usia prasekolah, dan 25% pada pria. Data poliklinik hematologi medik FKUI/RSCM 2012 menemukan, perempuan usia 26-40 tahun mengalami anemia. Yang juga harus dicatat adalah bahwa perempuan cenderung lebih berisiko terkena anemia ketika sedang hamil, menyusui, haid maupun melakukan diet makanan yang mengandung zat besi.

Anemia sebetulnya bukanlah merupakan penyakit, melainkan sebuah gejala awal adanya penyakit. Sayangnya, banyak masyarakat menganggap kekurangan zat besi adalah hal biasa, padahal kondisi ini berpengaruh terhadap produktifitas dan keadaan lain. Karena itu  penting sekali untuk mengetahui gejala anemia sejak dini.  Misalnya ibu hamil yang kekurangan zat besi dapat berpengaruh kepada janin dan bayi yang dilahirkan.

Pencegahan anemia dapat dilakukan dengan mengkonsumsi makanan sumber zat besi, baik dari sumber hewani maupun nabati.
  • Contoh sumber hewani adalah seperti hati, daging, unggas dan ikan, sedangkan 
  • Contoh sumber nabati adalah seperti sayuran hijau. 
Anemia juga dapat dicegah dengan mengonsumsi suplemen zat besi, tidur cukup, olah raga dan mengurangi konsumsi makanan yang menghambat penyerapan zat besi, seperti teh dan kopi.

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menghimbau bahwa pencegahan anemia paling mudah adalah melalui edukasi yang baik mengenai anemia dapat meningkatkan produktivitas nasional sampai 20%.

Data Penderita Anemia di Indonesia dan di dunia Menurut WHO 0 komentar add one

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.